Honda Supra X 125R CW
Beberapa hari ini saya nulis di blog ini dalam English, sekarang pake Bahasa Indonesia dulu, capek pikiran karena grammarnya hahaha 😀 Dalam post ini saya akan menulis tentang sedikit review Honda Supra X 125R CW versi karburator. Oh ya, perlu diingat bahwa ini adalah review dari seorang mantan pelajar nyaris mahasiswa, bukan dari pengamat otomotif ya. Boleh dikatakan kalo ini artikel setengah curhat. Jadi kalo ada salah salah kata saya mohon maaf ^^

Saya tidak akan menjelaskan dari mana motor ini berasal, ini amanah 🙂 saya hanya ingin menjelaskan bahwa saya ditawari untuk membeli motor, motornya terserah kata beliau.
Setelah berbagai pertimbangan, akhirnya saya memilih Honda Supra X 125R CW (karburator) karena walaupun secara bahan bakar lebih boros dari Honda Supra X 125 Helm-in PGM-Fi, tapi secara ekonomi lebih irit karena tau sendiri kan, harga pertamax sedang menggila u,u sangat tidak cocok untuk mantan pelajar nyaris mahasiswa seperti saya. Saya ga pengen motor dapet jatah makan lebih banyak dari empunya hahahaha. lagipula saya terpengaruh video top speed kedua motor tersebut di Youtube *ups. Bukan itu saja, versi helm-in lebih gemuk, padahal saya suka yang langsing, hahaha :p
Oke, setelah hari Senin kemarin kami bertransaksi, akhirnya hari ini (Selasa) sang pujaan hati telah datang, hehe. Dan karena kata mas Aris ga perlu direyen, berarti aku ga perlu nunggu buat nulis review ini, asiik 😀
Oh ya, dalam review kali ini saya melakukan test ride di sebuah jalan kampung yang kecil di sekitar rumah yang sangat sepi, jadi bisa menggeber motor seenaknya *ups. Review ini bersifat sementara karena saya belum mencoba di jalan raya, maklum surat surat belum keluar, nunggu habis lebaran kayaknya u,u 🙁 :'( T.T
Perhatian! Artikel ini penuh nuansa subjektifitas penulis, Anda harus bisa menentukan jalan yang benar setelah membaca artikel ini 🙂 |
Desain Honda Supra X 125R CW
Honda Supra X 125R CW (HSX)ini merupakan seri striping yang baru, dari desainnya sangat terasa sekali aura balapnya, walaupun secara kegarangan visual masih kalah sama Honda Blade Repsol. HSX CW tersedia dalam berbagai warna, ada merah, hijau, biru, dan ungu. Saya mantap ambil merah, karena merah itu berani –‘
Dari bentuknya, memang seperti generasi Honda Supra X sebelumnya. Sepertinya tidak ada perubahan berarti. Namun Anda tidak akan bosan melihatnya karena motor ini menggabungkan aura kalem dan aura balap, bukan fifty:fifty namun two in one.
Panel yang tersedia ada yang versi digital, ada yang analog. Nah yang analog buat mengukur kecepatan, sedangkan yang digital untuk mengukur jarak yang telah ditempuh dan jumlah bensin yang tersedia di tangki.
Performa
Akhirnya saya menulis tentang performa. Ketika saya menggeber HSX 125R CW di jalan kecil sepanjang 100 meter, saya sudah mendapatkan kecepatan 55 km/jam dalam waktu yang sangat cepat, kurang dari 4 detik. Saya bener bener kaget, buset gilak nih motor ga sekalem imejnya –‘. Perpindahan gigi 1-2 sangat enak, responsif, akselerasinya mantap bung. Tapi saya belum coba topspeed, karena saya test ride di jalan kampung, hehe. Saya juga udah ga berani ngebut, masih sayang nyawa gitu u,u .Gigi rendahnya sangat responsif, namun yang 3-4 saya belum coba 😀
Ketika melewati jalan menanjak, saya tak perlu repot menurunkan gigi karena motor ini jauh lebih bertenaga daripada istri saya sebelumnya, Honda Supra Fit (HSF). Sebenarnya konyol sih saya membandingkan dua motor ini, namun apa daya saya sebelumnya pake HSF selama dua tahun untuk berangkat sekolah.
Update: Rekor saya mengendarai motor ini adalah 125 km/jam, di Jalan Magelang di daerah Sleman. Saya menggunakan Pertamax dan penggunaan gigi yang wajar. Akhirnya saya bisa mencapai kecepatan sesuai cc motornya :p
Handling
Untuk handling saya merasakan banyak perbedaan antara HSX 125R CW dengan HSF, mungkin karena saya belum terbiasa dengan motor ini, tunggu saja di artikel berikutnya.
Saya merasa handlingnya udah lebih baik lah daripada Honda Supra X yang dulu, lupa tahun berapa. Yang ini stangnya lebih enak, walaupun terasa lebih ringan dari Honda Supra Fit saya sebelumnya. Karena terasa sangat ringan, saya sempat takut untuk belok di sebuah tikungan deket kuburan. Ngga ada hubungannya sih sama kuburannya —
Suspensi
Jalan kampung yang banyak sekali sleeping police (?) membuat saya bernafsu untuk mencoba suspensi motor ini. Setelah menganiaya banyak polisi tidur, saya berkesimpulan suspensinya rasanya sama kayak suspensi di HSF waktu masih baru, 6 tahun silam. Masih inget rasanya melindas polisi tidur untuk pertama kalinya, haha 😀
Pengereman
Karena ini adalah HSX 125R CW, jadi modelnya model racing. Kesimpulannya, Di motor ini rem cakram menghiasi roda belakang dan depan, sering pula disebut double disc brake.
Walaupun HSF saya sebelumnya menggunakan rem tromol, namun di HSX 125R CW saya cepat beradaptasi, karena pada rem depan dibuat tidak terlalu kencang, tidak seperti rem depan Honda Revo Fit nya instansi tempat bapak bekerja. Untuk rem belakang, walaupun di motor HSF remnya tromol, namun saya bisa cepat menyesuaikan karena kencangnya sama.
Ketika saya menggeber motor dengan kecepatan 55 km/h dan saya langsung mengerem, respon rem begitu cepat dan dapat berhenti pada waktu yang tepat tanpa membahayakan pengendara. Tentunya dengan teknik mengerem yang tepat, Anda bisa berhenti dengan cepat dan selamat.
Keiritan
Banyak yang bilang motor ini irit, namun karena saya belum mencoba, maka saya pending dulu untuk bab ini :p
Update: Motor ini bisa dibilang irit di kelasnya. Setelah melakukan pengujian beberapa kali, saya mendapatkan kesimpulan rata rata 1 liter penggunaan untuk menempun 48 km, dengan catatan saya mengendarai dengan kecepatan tinggi (+- 90 km/jam). Mungkin jika saya lebih kalem mengendarai mungkin lebih irit lagi.
Kesimpulan
Ingat bung, kesimpulan ini sifatnya sementara karena saya baru mencoba di jalan kecil, bukan di jalan raya.
Menurut saya, Honda Supra X 125R CW layak untuk dibeli, performa lumayan sebanding lah sama stripingnya yang berbau racing. Saya belinya cash, di dealer harganya Rp16.410.000,00 terus dapet diskon Ramadhan jadi Rp16.110.000,00 , cukup mahal sih di kelasnya. tapi saya bilang sepeda motor ini worth sekali, rating 4,5/5.
Update 23 November 2015
Tiga tahun lebih saya mengendarai Honda Supra X 125R, banyak kenangan manis yang kami lewati bersama. Berikut ini beberapa hal mengenai kendaraan saya
- Pada awal tahun 2013 mengalami kecelakaan dimana saya ditabrak oleh pengendara lain dari arah depan, tersangka hanya mengganti sebesar Rp200.000,00 dengan total kerugian lebih dari Rp700.000,00 🙁
- Baru sekali mengganti aki pada awal tahun 2014
- Sudah tak terhitung berapa kali saya servis motor ini haha
- Selama tiga tahun berkendara, baru mencapai 28 ribu kilometer
- Perjalanan terjauh dalam sehari ketika saya berkendara dari Jogja – Magelang – Pantai-di-GunungKidul-saya-lupa-namanya-Jogja
- Pernah ditilang dua kali, yang pertama karena lampu sein yang berwarna merah. Yang kedua karena plat depan motor saya hilang entah kemana ketika perjalanan ke Magelang dan ternyada ada razia di Salam, Magelang
- Pernah berkendara dari Jogja-Magelang dalam waktu 30 menit. Jangan tanya bagaimana caranya
- Motor ini saya gunakan ketika KKN di Lomanis, Cilacap.
- Rekor top speed adalah 125 km/jam on speedometer
- Rekor penggunaan bensin adalah 0,25 liter menempuh jarak 24 km, dari Jombor – UGM – kosan – Jalan Wates. Ketika itu sedang heboh kelangkaan BBM di Jogja. Menggunakan pertamax.
Bagaimana pendapat Anda? Share disini 🙂
4 replies on “Review Sementara Honda Supra X 125R CW”
aku juga baru beli bulan april kemarin, HSX125R CW, justru gear 3-4 lebih enak lagi, terutama gear 3, sangat powerfull. Tarikan gear 1-2 agak berat sih, cuma nafasnya puanjaaang beener… gigi 3 pernah sampe 100kpj lebih dikit, cuma ya itu trek lurus hampir 1 km hahaha. Lawan MX berani lah asal ada jalan lurus minimal 1 km
betul broo… meski dibilang motor bapak2, berani kok diadu sama yang “katanya” motor buat ngebut
iya bener banget gan, ane pernah jadi ‘sopirnya’ temenku yg pake supra x, ane tarik dikit aja udah sampe 80 km/h..
terus review temen ane yang pake vixion generasi supra x emang sering jadi lawan berat di jalanan. wkwk
wah jadi yakin kalo saya ga salah beli motor hahaha