Categories
Review

Review Keyboard Bluetooth Mini

Lebih dari 2 tahun lamanya sejak saya menulis artikel terakhir mengenai menjalankan AppInventor di Windows secara offline. Dua tahun yang berarti banyak bagi saya karena banyak hal hal besar terjadi dalam kurun waktu ini. Sebut saja menikah, hampir memiliki anak, lalu sekarang sedang menunggu kelahiran anak pertama. Hal hal besar ini benar benar semakin menyita waktu saya dari  kegiatan menulis bog yang telah saya geluti sejak 2008.

Selain menulis, bermain game dan gonta ganti custom ROM yang sudah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari sebelum kerja pun kini telah sirna, tergantikan dengan padatnya rutinitas pekerjaan yang benar-benar menyita waktu dan tenaga. Terlebih aturan tidak boleh membawa laptop pribadi ke  tempat kerja semakin membuat saya semakin kesulitan untuk menyalurkan hobi-hobi tersebut di area kerja. Pulang kerja juga menjadi waktu yang tepat untuk berisirahat dari jenuhnya pekerjaan.

Background

Setelah direnungkan, sebenarnya bisa saja ada waktu untuk menulis. Misalnya adalah pada jam istirahat kantor atau ketika menunggu istri menyelesaikan pekerjaannya. Namun kembali lagi dengan aturan di kantor (baca:pabrik) mengenai larangan membawa laptop pribadi tanpa izin. Hal ini menyebabkan saya lagi-lagi terkendala untuk kembali menulis.

Akhirnya, batu penghalang yang menyebabkan saya tidak lagi menulis mulai terbuka. Suatu hari saya iseng membuka Shopee dan melihat list Flash Sale yang sedang berjalan. Tangan saya berhenti scroll layar handphone ketika bola mata saya mengarah pada sebuah item yang menarik dengan harga yang menarik pula. Sebuah keyboard bluetooth tanpa touchpad yang dibanderol harga Rp80 ribuan dari harga normal yang (katanya) Rp198 ribu. Tentunya ini sebuah penawaran yang menarik karena kebetulan keyboard laptop saya sudah mulai rusak dan dua keyboard USB yang saya miliki memiliki penyakit yang aneh aneh.

Tanpa babibu tanpa pikir panjang saya langsung menyelesaikan transaksi dan keyboard pun ditebus dengan harga Rp 90 ribuan yang sudah termasuk ongkir ke Majalengka Kota Angin. By the way, sekarang saya berdomisili di Majalengka dan berganti KTP pula karena status di KTP pun juga berganti.

Saya pun menunggu selama beberapa hari karena posisi barang masih di China. Setiap hari salah satu rutinitas saya di siang hari saat istirahat kerja adalah ngecek posisi barang sampai dimana. Harapannya, barang sampai di hari kerja dan saya langsung bisa ambil di sore harinya di pos security pabrik, karena saya kirim ke alamat pabrik. Kalo alamat pengirimannya di rumah, tidak ada orang yang ada di rumah sehingga saya pikir kirim saja ke pabrik. Pikir saya, barang akan sampai di hari kerja.

Namun sialnya, barang sampai di pabrik di hari Sabtu, jam 3 sore pula. Tau gini saya lembur aja kali ya biar bisa ambil barang tersebut. Ya sudahlah saya tunda keinginan saya untuk mereview keyboard bluetooth ini hingga hari Senin kelak.

Review Keyboard Bluetooth

Akhirnya di hari Senin saya mengambil keyboard bluetooth ini di pos security.   Di jam istirahat, saya memutuskan untuk unboxing si keyboard bluetooth ini untuk direview. Hal yang membuat saya terkaget-kaget adalah bahwa keyboard dikirim dari China ke Indonesia tanpa bubble wrap. Saya jadi tidak bisa main bubble wrap dong. Packaging hanya terdiri atas plastik luar dan kertas karton sebagai bungkus keyboard.

Apa saja yang saya dapatkan dalam paket pembelian? Saya mendapat keyboard dan kabel micro-USB sebagai charger. Buku petunjuk? Lupakan. Buku garansi? Seingat saya tidak ada, dusnya langsung saya buang hahahaha.

Dimensi Keyboard Bluetooth

Ketika saya membongkar kertas karton, saya dapati bahwa keyboardnya berukuran sangat kecil. Tidak mini sih, tapi tangan saya masih harus sangat menyesuaikan dengan keyboard ini karena ukurannya memang cukup kecil. Keyboard ini memiliki dimensi sebesar 20 cm x 15cm. Jauh lebih kecil daripada ukuran keyboard pada umumnya.

Perbandingan ukuran keyboard bluetooth mini dengan laptop Asus A455L
Perbandingan ukuran keyboard bluetooth dengan laptop Asus A455L

Saya merasa beruntung memiliki keyboard dengan ukuran yang kecil seperti ini. Saya tidak khawatir untuk membawa keyboard ini kemana mana apabila saya sedang tidak mood untuk membawa tas dengan ukuran besar. Cukup membawa tas berukuran kecil, saya sudah bisa membawa keyboard ini kemana mana,

Kompatibilitas Keyboard Bluetooth

Menurut pengakuan sang seller, keyboard ini kompatibel di Android, Windows,dan iOS. So far, klaim ini terbukti pada Android dengan cara saya menulis artikel ini di aplikasi WordPress Mobile dengan keyboard. Untuk Windows, telah saya buktikan untuk bermain game Europa Universalis IV, utamanya dalam mengetikkan console command (baca:cheat :D)

Performa Keyboard Bluetooth

Ngomong-ngomong soal performa, saya tidak akan membandingkan spesifikasi teknis dengan kondisi aktual yang saya rasakan selama menggunakan keyboard ini. Karena saya tidak paham dengan detail teknis ini dan itunya haha. Namun yang jelas, dalam review ini saya akan menjelaskan bagaimana ekspektasi saya terhadap keyboard ini dengan realita yang saya temukan.

Saya memiliki beberapa ekspektasi sebelum saya membeli keyboard ini. Ekspektasi saya yang pertama adalah kenyamanan dalam mengetik. Saya ingin keyboard ini senyaman keyboard laptop Lenovo Z475 yang pernah saya miliki dulu. Tidak berisik namun lembut sehingga saya sering lupa diri ketika menggunakan keyboard tersebut. Percayalah, saya mengebut skripsi bab 1 hingga bab kesimpulan dan saran hanya dalam 1 minggu saja. Selain rasa tuts yang lembut, ergonomi pun mempengaruhi kenyamanan. Saya menginginkan keyboard yang secara ergonomi nyaman digunakan ketika mengetik dengan sepuluh jari. Jadi jarak antara huruf A ke huruf L jauh. Atau paling tidak sesuai dengan ukuran keyboard pada umumnya.

Ekspektasi saya yang kedua adalah saya ingin keyboard bluetooth. Alasan pertama adalah agar saya tidak dipusingkan dengan USB dongle. Bila USB dongle hilang, habis sudah. Alasan kedua adalah agar saya dapat menggunakan keyboard ini pada smartphone saya. Smartphone saya adalah Xiaomi Mi 8 Lite, yang mana menggunakan USB-C sebagai port audio karena tidak ada jack 3.5. Kalau harus direpotkan dengan USB dongle atau kabel USB, maka saya tidak bisa mengetik sambil mendengarkan apa yang dapat saya dengarkan, misal dangdut koplo

Ekspektasi saya yang ketiga adalah saya menginginkan keyboard bluetooth yang memiliki latensi yang kecil. Latensi yang besar menyebabkan emosi saya meledak-ledak karena huruf yang tidak langsung tampil setelah saya ketikkan. Ya intinya sih lag gitu.

Ekspektasi saya cukup tiga saja, karena ekspektasi ketinggian kalo realitanya tidak sampai pasti menyakitkan. Ketiga ekspektasi saya tersebut adalah kenyamanan, keyboard bluetooth, dan latensi rendah. Sekarang mari kita jawab satu per satu bagaimana realita yang terjadi di meja, karena tidak berada di lapangan.

Ekspektasi pertama adalah mengenai kenyamanan. Kenyamanan dalam hal ini adalah rasa tombol keyboard yang nyaman. Menurut saya, rasa keyboard ini agak keras, mungkin karena masih baru sehingga masih keras. Namun saya pikir sih tidak karena menurut pengalaman saya, keyboard yang awalnya keras, hingga akhir masa hidupnya masih akan tetap keras. Keyboard ini rasanya agak keras dan terkadang memiliki suara yang agak berisik ketika digunakan untuk mengetik dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Berisik tidaknya sih relatif, ketika saya tanyakan ke istri saya, beliau sih bilangnya tidak berisik. Selain dari rasa tombol keyboard, dari sisi ergonomi saya merasa keyboard ini terlalu  kecil  untuk saya gunakan. Ketika saya menggunakan keyboard lain, biasanya saya dapat menggunakan sepuluh jari saya. Namun dengan keyboard ini saya hanya menggunkan 6 jari saja, dari jempol hingga jari tengah. Jari lainnya kesulitan untuk menjangkau bagian huruf yang biasanya disentuh oleh jari manis atau jari kelingking.

Ekspektasi saya yang kedua adalah mengenai keyboard harus bluetooth. Tidak perlu diragukan lagi, koneksinya menggunakan kanal bluetooth.

Ekspektasi saya yang ketiga adalah latensi yang rendah. Sampai saat ini saya belum mengetahui bagaimana cara mengecek latensi pada keyboard bluetooth. Namun yang saya lihat adalah bagaimana respon pada layar saat saya menggunakan keyboard ini untuk mengetik artikel ini. Saya melihat bahwa sekali dua kali ada huruf yang tak terinput. Awalnya saya kira ini dari latensi. Tapi setelah saya gunakan selama beberapa hari, ada pola yang sama tentang hal ini. Kejadiannya selalu sama, yaitu setiap kali keyboard tidak digunakan dalam waktu sekitar 1-2 menit, maka keyboard ini akan sedikit lambat dalam merespon. Saya menduga hal ini karena keyboard ini memiliki kemampuan power saving sehingga ketika keyboard sedang tidak digunakan maka module bluetooth pada keyboard akan mati sendiri demi menghemat baterai. Input keyboard akan mulai terbaca ketika lampu indikator pada bluetooth menyala sendiri. Sebelum menyala, setiap input dari keyboard tidak akan terbaca. Bagus sih, hemat baterai gitu. Tapi kalau misal sedang buru buru kadang kesal juga.

Untuk performa saya kasih rating 3/5.

Kapasitas Baterai

Menurut pengakuan seller, kapasitas baterai ini adalah 200 mAh. Klaimnya sih dapat digunakan selama 2 hari.

Sepengalaman saya, saya pernah mengisi daya keyboard ini sampai penuh, lalu saya lupa matikan dari pagi hari hingga malam hari. Saya baru ngeh ketika saya akan gunakan untuk mengetik artikel ini ternyata masih dapat digunakan untuk mengetik hingga banyak bagian artikel. Dan sampai pada bagian yang Anda baca sekarang, ini adalah hari ketiga setelah saya mengecas secara full.

Dalam pengalaman lain yang lebih menghebohkan, saya pernah dengan sengaja tidak mengecas baterai keyboard ini selama seminggu. Tanpa dimatikan pula. Ternyata masih dapat digunakan. Ya memang sih, saya dalam seminggu tersebut agak jarang menggunakan keyboard karena waktu itu saya lebih sering ke lapangan.

Sementara saya beri nilai 4/5

Kesimpulan

Memang apa yang saya tulis saat ini adalah sebuah kesimpulan yang masih sangat mentah. Namun saya telah merasakan beberapa hal mengenai keyboard ini.

Poin plus dari keyboard ini adalah

  • Keyboard berukuran kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana
  • Konektivitas menggunakan bluetooth sehingga tidak perlu menggunakan USB dongle apabila perangkat host telah memiliki keyboard
  • Murah, hanya Rp80k di flash sale Shopee
  • Baterai awet.

Namun, ada juga poin minus dari keyboard ini

  • Keyboard ini kurang nyaman digunakan dalam jangka panjang mengingat tuts keyboard yang agak keras dan ukurannya yang terlalu kecil menyebabkan sepuluh jari tangan tidak dapat bekerja secara maksimal
  • Mode power saving bluetooth yang terkadang membuat kesal karena saya harus menunggu setelah menekan satu tombol dulu untuk menghidupkan kembali modul yang sedang tertidur, baru kemudian siap digunakan setelah indikator pada keyboard menyala.

Seperti yang telah saya singgung sebelumnya, review yang saya tulis hanyalah review yang sifatnya mentah sehingga mungkin akan ada perubahan dan tambahan dalam artikel ini. Di samping itu, review hanyalah opini, yang kata admin akun OA Netizen Budiman, opinimu ki mung sampah. Hehehe.

Kamu punya pendapat berbeda? Saya tunggu di kolom Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.